Dengan semakin banyak dan berkembangnya Sistem Operasi Linux, terutama
banyaknya distro Linux gratis yang bisa kita gunakan seperti Ubuntu, Kubuntu,
Fedora, PCLinuxOS dan lainnya, mungkin membuat sebagian yang belum pernah
mencoba penasaran. Bagi pengguna Windows, ada alternatif untuk mencoba tanpa
harus install di komputer, dengan menggunakan USB Flashdisk saja.
Sebelumnya saya juga pernah mengulas tentang Membuat
Bootable Linux dalam USB Flashdisk dengan software UNetBootin.
Kini ada alternatif software lain yang lebih mudah dan juga mempunyai beberapa
kelabihan lain, yaitu Linux Live USB Creator ( disingkat LiLi ).
Linux Live USB Creator mendukung berbagai distro Linux. Selain
bisa membuat bootable USB Linux, dengan Lili ini, kita juga bisa membuat Linux
langsung berjalan di windows tanpa harus booting. Dibanding UNetBootin,
penggunaannya juga lebih mudah.
5 Langkah Mudah !!
Untuk
membuat Bootable Linux dalam USB, software ini memberikan 5 langkah mudah.
Ketika menjalankan pertama kali, langsung tampil ke-5 langkah ini dengan
penjelasan yang mudah diikuti. Berikut tampilan awal program ini :
Langkah-langkahnya
sebagai berikut:
1) Pilih
USB Flashdisk yang akan di isi dengan Linux, USB harus dengan Format FAT atau
FAT32. Jika USB sudah FAT atau FAT32,
kita tidak perlu mem-formatnya.
2) Langkah
ini adalah memilih sumber distro Linux, bisa dari CD-ROM, file ISO yang sudah
ada di hardisk atau jika kita punya koneksi internet yang cepat, pilih Download
(langsung do wnload dari internet)
3) PERSISTENCE,
merupakan pengaturan besarnya space USB yang akan digunakan untuk menyimpan
data, konfigurasi yang kita ubah atau jika kita nanti ingin menginstall
software tambahan di linux USB ini. Jika ini tidak di isi ( 0 MB), maka Linux
di USB tetap bisa dijalankan, tetapi perubahan data di linux tidak akan tersimpan.
Serta kita tidak bisa menyimpan data di linux dan menginstall software tambahan
lain.
4) Langkah
4 ini ada 3 pilihan : yang pertama apakah file-file yang diuat akan di
sembunyikan (hidden), kedua apakah USB akan di format ( semua data akan hilang)
dan ketiga untuk membuat versi portable di windows (perlu koneksi internet)
5) Langkah
terkhir adalah CREATE, klik icon halilintar warna kuning untuk mulai
proses pembuatan. Sebelumnya kita bisa mengatur opsi tambahan dengan klik
tombol OPTIONS.
Setelah
langkah 5 selesai, maka USB kita sudah berisi Linux dan siap kita coba. Restart
komputer dan atur BIOS agar booting pertama kali membaca USB Flashdisk. Bagaimana mengatur
BIOS agar Komputer Booting dari USB Flashdisk ? . Untuk
memperjelas, berikut langkah pengaturan dengan BIOS Phoenix dan AMI, agar
komputer booting pertama kali membaca USB Flashdisk:
1)
Pasang
USB Flasdisk yang berisi sistem yang akan dijalankan di komputer (PC) atau
laptop
2)
Hidupkan
komputer jika belum menyala, jika komputer masih hidup, Restart terlebih
dahulu.
3)
Ketika
muncul pesan atau tulisan awal, biasanya ada informasi tekan tombol tertentu
untuk masuk ke BIOS atau System Utilities. Bisa tekan beberapa kali untuk
memastikan. Berikut contoh beberapa pesan yang sering muncul:
>> Press DEL to enter BIOS setup ( berarti kita tekan tombol Delete, di hampir
sebagian besar PC)
>> Press DEL to enter BIOS setup ( berarti kita tekan tombol Delete, di hampir
sebagian besar PC)
>> Press F2 for System Utilities (
Berarti kita tekan tombol F2, misanya : di laptop/netbook )
>> Di beberapa PC/Laptop, mungkin dengan
tombol yang berbeda, pastika untuk memeriksa pesan awal yang tampil.
4)
Setelah
kita masuk ke BIOS (seperti tampilan dibawah ini), kita bisa mulai mengatur
urutan proses booting
1) Cari
Menu BOOT, jika tidak ada, cari di menu lain yang didalamnya ada
keterangan seperti : Boot, Booting, Boot Order, Boot Priority dan
sebagainya.
6) Jika USB Flashdisk sudah
dipasang dan BIOS juga mendukung pengenalan USB, seharusnya akan tampil seperti
berikut:
Untuk BIOS
tertentu, seperti misalnya AMI BIOS, hanya ada 1st Boot dan 2nd Boot, sehingga
mungkin USB Flashdisk tidak akan langsung tampil di pilihan/urutan booting.
.
Maka perlu
di cek di pilihan lain, masih di menu utama BOOT, disini adalah Hard Disk
Drives. Pastikan USB Flashdisk dipindahkan di urutan pertama.
1) Selanjutnya ubah agar Flahsdisk
berada di urutan pertama di urutan booting ( biasanya ada keterangan Boot
Priority Order, Boot Device Priority dan sejenisnya)
8) Setelah
selesai, lihat menu Exit dan Pilih menu Exit Saving Changes atau Save
Changes and Exit.
1)
Pengaturan
akan tersimpan dan komputer akan restart, selanjutnya komputer pertama kali
akan membaca USB Flashdisk.
Jika
flashdisk sudah dimasukkan tetapi tidak terdeteksi, ada beberapa kemungkinan,
seperti: BIOS belum mendukung teknologi untuk mendeteksi USB sebagai media
booting. Kemungkinan kedua adalah Flashdisknya mengalami kerusakan atau perlu
di set agar USB Flashdisk dideteksi sebagai Hard drives, seperti contoh di
atas. Untuk sebab pertama mungkin bisa diatasi dengan Update (Upgrade BIOS),
Di beberapa BIOS mungkin pengaturannya tidak sama persis
dengan yang dicontohkan diatas, tetapi intinya sama, mengatur urutan Booting di
BIOS. Jika kita tidak memerlukan booting dari USB Flashdisk lagi, sebaiknya
pengaturan di kembalikan ke keadaan sebelumnya
Penjelasan tentang PERSISTENCE
Dengan adanya fitur Persistence, setelah kita booting dan
menjalankan linux, maka segala perubahan (setting) atau penambahan file bisa
tersimpan di USB. Kita juga bisa menginstall software di linux dan software ini
akan tersimpan meski kita restart komputer atau booting ulang.
Jika Persistence ini di isi 0 MB, maka perubahan setting atau
data di linux (misalnya mengubah theme/tampilan, wallpaper dsb) akan hilang
ketika kita menjalankan ulang Linux di USB. Dan sampai artikel ini ditulis,
jika kita menjalankan Linux USB ini secara langsung dari windows ( dengan
VirtualBox ), maka fitur Persistence belum bekerja.
Membuat Versi Portable di Windows
Di langkah ke 4 terdapat pilihan untuk membuat Linux bisa
langsung dijalankan di windows tanpa harus booting. Tetapi jika ini
dipilih, installasi akan memerlukan koneksi internet untuk download software
tambahan, yaitu VirtualBox ( besarnya sekitar 68 MB). Dengan koneksi yang
terbatas, tentu ini akan merepotkan, apalagi jika belum selesai tetapi proses
pembuatan gagal di tengah jalan. Alternatifnya, jika ingin
membuat versi Windows, kita bisa download VirtualBox secara terpisah dari link
yang sudah disediakan ( Download Portable Virtual Box - 68 MB)
Selanjutnya Extract (atau buka virtual box) dan letakkan
semuanya di USB yang sudah berisi linux yang sudah dibuat. Setelah di
extract ke USB akan ada folder bernama VirtualBox. Selanjutnya kita tinggal
membuka folder ini dan menjalankan file Virtualize_This_Key.exe.
Download:
Informasi
selengkapnya silahkan mengunjungi Linux Live USB
Source: ebsoft
Tidak ada komentar:
Posting Komentar